Ikan tuna merupakan marga Thunus, terdiri dari bermacam-macam jenis antara lain yaitu: mandidihang (Thunus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), tongkol (Euthinnus afinis), albakora (Thunus allalunga) dan sirip biru (Thunus thynus). Ikan tuna adalah perenang yang sangat cepat (pernah diukur mencapai 70 km/jam) dan termasuk spesies yang berdarah panas.
Daging ikan tuna terdiri dari dua bagian yaitu daging putih dan daging merah kurang lebih 1/6 bagian. Daging merah mempunyai kandungan mioglobin tinggi, yang diimbangi dengan banyaknya jaringan pengikat dan pembuluh darah, sementara daging putih mempunyai jenis-jenis protein yang berkualitas tinggi.
Kandungan gizi pada ikan tuna dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tuna kalengan adalah komponen menonjol yang digunakan oleh banyak pelatih ‘diet’, karena unsur protein yang sangat tinggi dan mudah disiapkan. Tuna merupakan ikan berminyak, dan karena itu mengandung Vitamin D dalam jumlah yang tinggi. Minyak di tuna kalengan mengandung Adequate Intake (AI) dari US diet Referensi Intake vitamin D untuk bayi, anak-anak, laki-laki, dan perempuan berusia 19 -50 - 200 UI.
Tuna kalengan juga dapat menjadi sumber yang baik dari omega-3 fatty acid, yang terkadang berisi lebih dari 300 mg per serving.
Pada bulan Maret 2004 di Amerika Serikat FDA mengeluarkan panduan merekomendasikan bahwa wanita hamil, ibu perawat dan anak-anak membatasi konsumsi makanan mereka dari tuna dan jenis ikan buas. Namun, pada Januari 2009 FDA merilis sebuah laporan yang ditemukan risiko yang lebih besar bagi ibu ke anak-anak yang tidak makan ikan selama kehamilan, "Manfaat cenderung meningkat dengan baik jika mengkonsumsi ikan dan meningkatkan hubungan ke methylmercury. Manfaat adalah ukuran yang kecil dari sebuah titik melalui IQ 95. perseratus dari eksposur ke methylmercury (melibatkan konsumsi ikan 44,2 gram per hari), tetapi kemudian meningkat menjadi ukuran IQ sekitar 1,5 poin pada 99. perseratus dari eksposur (melibatkan konsumsi sekitar 98 gram ikan per hari), dan tentang ukuran tiga IQ poin di 99.9th perseratus dari eksposur (melibatkan 205,7 gram ikan per hari).
Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu mencapai 2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi.
ReplyDeleteIkan tuna juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. World's Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat bagus karena mempunyai nutrient density yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat bagus adalah 3,4-6,7). Vitamin B6 bersama asam folat dapat menurunkan level homosistein. Homosistein merupakan komponen produk antara yang diproduksi selama proses metilasi. Homostein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri dan sangat potensial untuk menyebabkan terjadinya penyakit jantung. Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada ikan tuna 38-45mg per 100gr daging.
Kalo yang sirip kuning katanya namanya tuna, yang sirip biru (pendek) disebut tongkol, apa kandungannya juga sama ya?
ReplyDelete@mesin cuci helm: thanks infonya mas
ReplyDelete@Johanes: sepertinya kandungan berbeda mas, karena harga juga lebih mahal ikan tuna
Thanks for info
ReplyDeletehttps://bit.ly/2AOVe0N